Assalamualaikum and hi everyone. I hope you are doing well. Have you watched Disney Tangled? A story about a girl named Rapunzel with long golden hair trapped by her evil 'mother' in the highest tower until she meets a man named Flynn Rider. When she is caged in the tower, she wonders, "When will my life begin?" She even has a song about it, a good one. I still remember the first time Tangled came out at the cinema in 3D, my kakak and abang took me to watch the movie with them. It is my all time favorite Disney movie.

Have you ever felt the same as Rapunzel? You sit and ponder, "When will my life begin?" 

You exist, obviously, but you are not truly living.

Do you get what I mean?

I wake up in the morning, scroll through my phone, take a bath, go to work or wherever, and then I come back home, take a bath again, scroll through my phone again until I fall asleep. And it repeats, over and over again.

I feel like Rapunzel, trapped in the highest tower by her cruel mother, forced to do the same things repeatedly. Except, in this situation, I am both Mother Gothel and Rapunzel.

Being a Rapunzel, I know there is life out there, something I long to see, but something within me is too afraid to venture out. Too afraid to discover if there is happiness on the other side of the road. Too afraid to break free from the routine that is so boring but in some twisted way feels comfortable. Or maybe too afraid to realize that all this time, I’ve been spending my youth unhappily, wasting it on something so mundane.

You see, sometimes, without even realizing it, we become like Mother Gothel, caging ourselves in. We know we’re not “exactly” happy.

We keep lying to ourselves, saying "this is enough for me." but is it really?

I already have the answer in my heart. 

Sometimes we try to protect ourselves too much, even from happiness. We rob ourselves of the potential happiness we could have. We feel content with just feeling “plain” every day.

What can we do then? I think the Rapunzel and Mother Gothel within us need a Flynn Rider, someone unafraid to take risks, to venture out into the world we long for, recklessly.

Till then. 

Like a unicorn, I'm off to spread magic elsewhere,
Nadiera Hashim
8:30pm
Kedah, Malaysia.

A reminder, Malaysian waste over 19,228 tonnes of food daily during Ramadan and the number annually increases. So lets practice moderation and sustainability. Buy only what you really need and don't forget to bring your own containers or bags. 

'Hidup ini warna warni, tidak mungkin hanya hitam putih saja. Jangan berharap selalu bahagia, jangan juga berpikir kesedihan akan selamanya.' 

So worry not, you'll be fine, you'll be good, Nadiera. 

Because life was hard back then, I decided to adopt a cat. I really want one. The last time I adopted a cat was when I was in high school. My cat, Mino was the last cat I adopted. After mino died, I was quite traumatized to adopt a cat. I don't think I'm strong enough to face another loss. But last year there was a feeling in my heart that said I needed to adopt at least one cat. So I decided to find any stray cat to adopt in the facebook group. Make it short, there was this one girl dm-ed me, she said she got 6 kittens & she couldn't take care of them. I went to her house, there were 6 kittens. Actually, if I were rich, I would adopt all of them. But I can't afford it. At first I only wanted to adopt one kitten, but my brother-in-law said to adopt two so that the kittens wouldn't feel lonely. 

Tuan Muda Boba & Tuan Muda Cengkih. The name I gave them. Both were born in April 2023. Both are male. The presence of both of them in this house has a very positive effect on me. Now there are Boba and Cengkih to be there for me. I have friends to play with, friends to sing with, friends to talk tk and friends to sleep with. I can see my mental health getting better day by day 🥰

Hardwork will never betray you.

Alhamdulillah for everything, ya Allah.  

Hi, sekarang dah half of 2022. Lately banyak benda yang berlaku dalam kehidupan. Ada suka, ada duka, ada masa kita rasa lost tak tahu nak buat apa dan rasa apa. Kita manusia mesti ada lalui semua fasa tu cuma yang membezakan kita, diri kita sendiri. Ada yang tabah hadapi dugaan hidup, ada yang langsung tak pedulikan segala overthinking, dan ada juga yang rebah dalam hadapi ujian hidup masing-masing. Walaupun rebah, tak bermaksud kita gagal. Kepada semua yang sedang menjalani ujian kehidupan sama ada ujian dari segi kenikmatan hidup atau ujian yang yang berat, saya doakan saya dan semua orang kuat dan tabah menghadapi semua yang berlaku. 

Sekarang, saya berada dalam fasa nak bersendirian. Too much things yang berlaku dalam beberapa bulan ni yang membuatkann saya overwhelmed. Dalam masa saya duduk seorang diri, mendiamkan diri, memerhati sekeliling dan dengar apa yang orang sekeliling sedang bualkan, banyak benda yang terdetik dalam hati saya sampai saya nak buat posting tentang reflection tentang kehidupan. Tadi saya terbaca satu quote :-

'Take time daily to reflect on how much you have. It may not be all that you want, but remember someone somewhere is dreaming to have what you have.' 

Kita as manusia selalu lupa nak bersyukur untuk sekecil-kecil benda yang Allah bagi dalam kehidupan seharian kita. Start dari bangun tidur, sarapan, mandi air bersih, dapat berjalan gunakan kedua-dua kaki, dapat hirup udara, dapat gelak dengan kawan-kawan, ada yang boleh bersembang dan bermesra dengan mak ayah, makan sedap-sedap, dapat menuntut ilmu dengan selesa, lecturer batalkan kelas, dan lain-lain nikmat yang selalu kita lepas pandang. Tapi as manusia, dalam banyak-banyak nikmat yang kita dapat dalam seharian, kita masih ada benda nak mengeluh kan? Nikmat lain yang Allah dah bagi kita lupa and take granted for that. 

Bukan orang lain ja, saya pun salah seorang manusia yang selalu take granted dengan nikmat Allah bagi dalam seharian. Bila saya duduk sendirian, jauhkan diri dari kawan-kawan, saya nampak banyak benda yang saya ambil mudah. Semalam lepas kelas, saya habiskan masa seorang diri berjalan kaki sekitar campus, terjumpa sekumpulan pelajar berjalan depan saya. Salah seorang pelajar tu merungut sebab cuaca panas & minta hujan. Bila saya dengan rungutan pelajar tadi, saya terus pandang langit. Banyaaaaak awan berkepuk-kepuk dekat atas sana. Saya tersenyum, buka phone terus saya snap beberapa gambar awan dan langit. Bila dah sampai tempat yang teduh, terdetik dalam hati, langit cerah & awan yang cantik yang Allah bagi tu pun ada orang masih merungut sebab ye lah, kita manusia apa ja tak merungut kan? Panas merungut, sejuk menrungut. Saya tak mengata pelajar tu sebab cuaca semalam memang panas pun. 

Dalam hidup ni juga, kita selalu take granted dengan kebaikan manusia. Bila Allah kirim nikmat berjumpa dengan kawan-kawan yang baik, kadang kita ambil mudah benda tu. Sama ada kita gunakan kawan kita hanya untuk kebaikan diri dan tinggal atau kita memang hargai kawan kita tu. Beberapa minggu ni saya perasan ramai kawan yang cuma ambil kesempatan. Makin dah nak tamat belajar, makin nampak belang semua orang. Ada yang betul-betul baik, dan ada yang pura-pura datang dekat cuma untuk kepentingan diri sendiri. Semoga kita semua dijauhkan dengan manusia yang berperangai macam tu. Makin saya besar, makin saya belajar untuk tak letak expectation yang tinggi dekat manusa. Manusia ni sifatnya menghampakan. Kadang kawan baik sendiri pun boleh buat kita terasa hati sampai kita down dan overthinking dengan apa yang dia cakap. Apa yang kita boleh expect dari seorang manusia kan? Sebaik mana, serapat mana pun kita, ada masa sifat manusia kita akan menghampakan orang sekeliling. 

Dalam masa 6 bulan ni, saya belajar jangan letakkan kepercayaan dekat manusia terutama orang luar. Rapat macam mana pun kita, one day kita akan digantikan dan dilupakan. Hasbunallahu wa ni'mal wakeel.  Dalam tempoh bersendirian saya belajar untuk letak kepercayaan 100% dekat Allah, biarlah cukup Allah yang mendengar masalah, tangisan, amarah dan lain lain perasaan dalam diri saya. Kalau kita cerita masalah kita dekat manusia, belum tentu dia faham, belum tentu dia betul-betul dengar. Jadi cukup lah Allah sebagai pelindung, peneman dan pendengar untuk masalah kita. Ada masalah terus mengadu dekat Allah. 

Well i guess that is it. Semoga yang membaca (if any) dalam lindungan dan kasih Allah selalu. Till then. 

 Assalamualaikum semua! 

Helloooo //sambil lambai// Selamat tahun baru! November haritu saya pasang niat nak update blog seminggu sekali. Tapi semua orang tahu Nadiera hanya mampu merancang, buatnya tidak pun. Maaf! Saya busy sangat sangat dengan assignments, quiz, presentation dan test. Saya sampai tak sempat pun tengok One piece episode baru tuuuuuu. Tapi takpa nanti saya tengok! Harini secara rasminya saya dah habis semester 5. Well walaupun ada lagi satu assignment kena hantar before 10 February nanti, tapi still lah, kelas dan quiz semua dah habis untuk semester ni. Jadi saya boleh mengarang blog dengan otak yang bebas dari tekanan. 

Pertamanya saya nak update yang saya pasang Adsense dalam blog saya. Ya! Finally selepas 9 tahun saya blogging, saya baru pasang Adsense dekat laman saya 😆 Sebelum ni saya tak hiraukan sangat pun. Tapi saya cam, ah ruginya tak pasang sebab at least sehari dapat 20 sen pun okey lah hahahaha. Jadi kalau selepas ni hampa ada bukak blog saya lepastu nampak ada iklan dekat tepi tepi blog saya ni, hampa click lah. Dia cam konon hampa belanja saya 20 sen dengan setiap click 😆 Tapi kalau taknak click pun takpa, saya tak paksa hehe. 

💨

Next, jom sembang satu perkara yang saya alami sepanjang semester 5 ni.  Mental health? Freerider? Nope. Saya taknak complain tentang itu semua. Cumanya, satu benda yang saya always hadap sepanjang berkumpulan untuk assignment adalah kerja cincai dari ahli group yang lain. Ya cincai. 

Effort teruk ya jemah, screenshot tempek sini 😂 Sejujurnya, saya jumpa ramaaaaaaai sangat student yang buat kerja cincai untuk group assignment. Kalau untuk individual assignment tak tahu lah saya rupa yang depa buat macam mana kan.  Saya rasa yang memang kenal diri saya, memang akan sedia tahu yang saya agak cerewek bila orang buat kerja cincai. Lagi-lagi untuk group assignment. Saya selalu pulun bagi effort sebab saya nak semua happy dengan result masing-masing. Lagipun bayar yuran mahal-mahal engko nak buat kerja cincai?  Bagi saya group assignment ni pelukan effort dari semua orang. Kalau dalam group tu ada 6 orang, keenam-enam orang tu haruslah tunjuk effort dan buat yang terbaik untuk group assignment tersebut. Kan? Memang lumrah kot semua tu. Dan kita as a students pun tahu, bila group assignment ni, markah adalah berdasarkan kumpulan. Bukan individu. Saya tak tahu la ada yang tahu ka belum tentang benda ni. Sebab bagi saya ni semua memang general knowledge untuk semua umat manusia kot 😂 

Baru-baru ni saya ada complain dalam satu group assignment. Ya sepanjang 5 semester, belum lagi saya complain dalam group assignment sebegitu rupa. Saya tak tahu ahli kumpulan assignment tu perasan atau tidak sebenarnya dari awal semester saya tegur secara lembut. Tapi makin lama, makin tak makan teguran. Sampai hujung semester pun ada yang boleh buat perangai. Kita pun tahu kalau dulu, mak mak kita masak air guna cerek lama tu, once air tu dah mendidih, cerek tu akan berbunyi. Kan? Ke tak pernah guna cerek lama? Kalau tak pernah pergi search youtube 😙 

Dan feedback yang saya dapat dari hasil saya "teguran" saya tu adalah, ya semua tak akan mengaku salah sendiri dan human akan keep blaming you. Yes itu apa yang berlaku. Saya tak terkejut sebab bukan pertama kali saya jumpa manusia yang begitu. Kepada yang tak kenal diri saya, ketahuilah saya ada dark side dalam diri saya yang mana saya akan stalk semua orang yang bekerja dengan saya untuk tahu cara hampa bekerja, untuk tahu hampa ni student bermasalah atau tidak, untuk tahu hampa sibuk tahap mana. Ye, saya rajin stalk orang. Nasib saya tak bayar orang untuk mengendap rutin harian hampa dekat rumah ja.